Jumat, 09 Januari 2015

Rantepao: Gerbang untuk Memasuki Kemegahan Budaya Toraja di bagian utara


Rantepao, inilah sebuah kota kecil di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, yang memiliki segudang pesona alam dan budaya. Kota ini terus menggeliat menjadi pusat budaya suku Toraja sekaligus pintu gerbang saat Anda menyambangi keindahan dan kemegahan budayanya. Bersiaplah untuk memulai petualangan dan wisata yang mengesankan di kota yang dikelilingi perbukitan dan puncaknya senantiasa ditutupi kabut itu.

Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara, telah dikenal sejak dulu sebagai gerbang bagi wisatawan yang hendak menikmati suguhan wisata alam, budaya, dan sejarah dari Toraja yang eksotis. Rantepao berjarak sekira 300 km dari Makasar, ibu kota Sulawesi Selatan. Kota ini mudah diakses dengan berbagai pilihan alternatif kendaraan baik darat maupun udara.

Rantepao terkenal sebagai kota yang cantik dan memiliki suhu yang sejuk. Kota ini menunjukan pesonanya yang masih bernuansa tradisional kental dan itu semakin menarik dengan lansekap alam yang hijau. Kota Rantepao dikelilingi perbukitan yang puncaknya senantiasa ditutupi kabut. Sepanjang tahun hujan mengguyur kota ini, bahkan di musim kemarau sekalipun. Tak heran, Rantepao disebut sebagai kota hujan. Selain itu, Rantepao dilalui oleh Sungai Sa'dan dimana telah menjadi sumber air bagi pertanian dan peternakan di wilayah sekitarnya.

Sebagai pusat pariwisata dan perdagangan di Toraja, Rantepao memiliki sarana akomodasi dan fasilitas umum yang terbilang lengkap. Oleh karena itu, meski Rantepao hanyalah kota kecil namun aktivitas kota ini cukuplah ramai. Di Rantepao, segala kebutuhan wisatawan baik lokal dan asing lengkap tersedia.  Ada beragam pilihan hotel, agen wisata, homestay, money changer, toko, pasar tradisional, mini market, bank, perwakilan perusahaan otobus, ATM, warnet, dan warung makan dapat dengan mudah Anda temukan di kota ini. Keunikan lain dari Rantepao adalah bentuk bangunan-bangunan dari fasilitas umum, seperti bank dan kantor dibangun dengan mengadopsi bentuk rumah adat (tongkonan).

Rantepao adalah ibu kota Kabupaten Toraja Utara yang baru terbentuk tahun 2008 sesuai dengan UU No. 28 Tahun 2008 dimana Kabupaten Tana Toraja dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten. Pada 26 November 2008, Kabupaten Tana Toraja resmi dibagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan ibukota Makale) dan Toraja Utara (dengan  ibu kota Rantepao). 

Lokasi kota Rantepao yang strategis dan dekat dengan beberapa kawasan tujuan wisata terkenal di Toraja menjadi nilai tambah tersendiri. Rantepao berjarak sekira 4 kilometer dari salah satu desa tujuan wisata yang paling terkenal di Toraja, yaituKete Kesu. Mengunjungi Londa (makam gua kapur kuno) maka jarak yang harus Anda tempuh sekira 7 kilometer. Rantepao Lemo berjarak sekira 10 kilometer, di sebelah Selatan Rantepao. Lemo adalah juga area pemakaman tua bagi para leluhur masyarakat Toraja. Sedangkan untuk menuju Makale, ibu kota Kabupaten Tana Toraja, jarak yang harus ditempuh adalah sekira 18 km dari sebelah utara. Sementara, jarak Rantepao Kambira adalah 20 kilometer. Di Kambira terdapat pohon Tarra berumur sekitar 300 tahun dan sekaligus kuburan bagi puluhan jenazah bayi berusia 7 bulan. Batutumonga Rantepao dapat ditempuh dalam jarak 22 km; terdapat 56 menhir di desa ini. Untuk menuju Tilangga' (obyek wisata pemandian alam), jaraknya sekira 12 km dari selatan Rantepao.

Berpetualanglah dengan melebur ke dalam riuh ramai pasar tradisional di Rantepao. Itu karena pasar tradisional di kota ini berupa pasar keliling yang hanya ramai setiap 6 hari sekali. Ada jenis 2 pasar di kota ini, yaitu pasar kebutuhan barang pokok dan pasar hewan. Pasar hewan merupakan pasar yang hanya diadakan pada waktu tertentu dan hanya menjual hewan seperti kerbau, babi, dan anjing.

sumber : indonesia.travel

0 komentar:

Posting Komentar